Senin, 03 November 2008

PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

PENELITIAN KUALITATIF DAN PENELITIAN KUANTITATIF


PENGERTIAN PENELITIAN


Penelitian memiliki empat sebab yang melatarbelakangi manusia melakukan penelitian yaitu pertama, karena pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia sangat terbatas, dibandungkan dengab lingkungannya yang begitu luas. Kedua, manusia memiliki dorongan untuk mengetahui atau curousity dimana manusia selalu bertanya dan membutuhkan jawaban yang yang lebih mendalam, lebih rinci, dan lebih komprehensif. Ketiga, manusia didalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, kesulityan baik didalam dirinya, keluarga, masyarakat sekitarnya serta dilingkungan kerjanya. Masalah, tantangan dan kesulitan tersebut membutuhkan penjelasan, pemecahan, penyelesaian. Keempat, manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai, dikuasai, dan dimilikinya, dan selalu ingin yang lebih baik, lebih sempurna dan lebih memberikan kemudahan.

Secara umum penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, eksperimental, atau noneksperimental, interktif, atau noninteraktif. Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara intensif, melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku. Metode penelitian dapat disebut juga “metodologi penelitian” (sebenarnya kurang tepat tetapi banyak digunakan), dalam makna yang lebih luas berarti “desain” atau rancangan penelitian. Rancangan ini berisi rumusan tentang objek atau subjek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan dan analisis data berkenaan dengan focus masalah tertentu.

Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori. McMillan mengutip pendapat Wallberg (1986), ada lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian, Yaitu:

  1. mengidentifikasi masalah penelitian

  2. melakukan studi empiris

  3. melakukan repliksi atau pengulangan

  4. menyatukan (sintesis) dan mereviu

  5. menggunakan dan mengevaluasi oleh pelaksana


PENELITIAN KUALITATIF

Penelitian kualitatif yaitu penelitian atau inkuiri naturalistik atau alamiah, etnografi, interaksionisme simbolik, perspektif ke dalam, etnometedologi, fenomenologis, studi kasus, interpretative, ekologis, dan deskriptif. Penelitian kualitatif (qualitative research) bertolak dari filsafat konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman soial (a shared social experience) yang terintrepetasikan oleh individu-individu. Para peneliti kualitatif percaya bahwa kenyataan merupakan suatu konstruksi sosial, bahwa individu-individu atau kelompok-kelompok memperoleh dan memberi makan terhadap kesatuan-kesatuan tertentu apakah peristiwa-peristiwa orang-orang, proses-proses atau objek-objek. Orang membuat konstruksi tersebut untuk memahaminya dan menyusunnya kembali sebagai sudut pandang. Persepsi dan sistem kepercayaan. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena –fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta memebrikan data, pendapat, pemikiran, persepsinya.

Menurut BOGDAN dan TAYLOR penelitian kualitaif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini di arahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Sedangkan menurut KIRK dan MILLER penelitian kualitaif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.

Menurut DAVID WILLIAMS penelitian kuantitatif adalah pengumpuln data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. DENZIN dan LINCOLN menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakuka dengan jalan melibatkanberbagai metode yang ada.

Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan multi strategi, strategi-strategi yang bersifat intraktif, seperti observasi langsung, observasi partisipatif, wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik pelengkap seperti foto-foto, rekaman dll. Strategi penelitian bersifat fleksibel, menggunakan aneka kombinasi dari teknik-teknik untuk mendapatkan data yang valid.


FUNGSI DAN PEMANFAATAN PENELITIAN KUALITATIF

  1. Penelitian kualitatif dimanfaatkan untuk keperluan :

Pada penelitian awal dimana subjek penelitiantidak didefinisikan secara baik dan kurang dipahami.

    1. pada upaya pemahan penelitian perilaku dan penelitian motivasional.

    2. untuk penelitian konsultatif

    3. memahami isu-isu rumit sesuatu proses

    4. memahami isu-isu rinci tentang situasi dan kenyataan yang dihadapi seseorang.

    5. untuk memahami isu-isu yang sensitive.

    6. untuk keperluan evaluasi.

    7. untuk meneliti latar belakang fenomena yang tidak dapat diteliti melalui peneliti kuantitatif.

    8. digunakan untuk meneliti hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang subjek penelitian.

    9. digunakan untuk lebih dapat memahami setiap fenomena yang sampai sekarang belum banyak diketahui.


A. Karakteristik penelitian kualitatif

  • kajian naturalistic:

melihat situasi nyat yang berubah secara alamiah, terbuka, tidak ada rekayasa pengontrolan variable.

  • analisa induktif :

mengungkap data khusus, detail, untuk menemukan katagori, dimensi, hubungan penting dan asli dengan pertanyaan terbuka.

  • Holistic :

Totalitas fenomena dipahami sebagai system yang kompleks, keterkaitan menyeliuruh tak dipotong padahal terpisah, sebab-akibat.

  • Data kualitataif :

Deskripsi rinci-dalam, persespsi-pengalaman orang.

  • Hubungan dan persepsi pribadi :

Hubungan akrab peneliti-informan, persepsi pengalaman pribadi peneliti penting untuk pemahaman fenomen-fenomena.

  • Orientasi keunikan :

Tiap situasi khas, pahami sifat khusus dan dalam konteks social-historis, analisis silang khusus, hubungan waktu-tempat.

  • Empati netral :

Subjektif murni, tidak dibuat-buat.


B.Pendekatan penelitian kualitatif

    • Menekankan hipotesis yang berkembang dalam pelaksanaan penelitian.

    • Menekankan definisi dalam konteks atau perkembangan penelitian.

    • Menekankan deskripsif naratif.

    • Menekankan pada asumsi bahwa keajegan inferensi cukup kuat.

    • Pengukuran validitas melalui cek slang dari sumber informasi.

    • Menekankan informan ekspert untuk mendapatkan sempel perposif.

    • Menekankan rangkuman naratif dalam hasil penelitian.

    • Menekankan deskripsi holistic dari fenomena –fenomena yang kompleks.


C. Tujuan –tujuan penelitian Kualitatif:

  1. Deskriptif eksploratori

Menguji fenomena baru atau fenomena yang baru sedikit diketahui, menemukan tema-tema yang bermakna menurut partisipan, mengembangkan konsep, model, atau hipotesis lebih detail, yang berguna bagi penelitian lebih lanjut.

  1. Deskripsi eksplanatori

Menggambarkan dan menjelaskan pola-pola yang terkait dengan fenomena, mengidentifikiasi hubungan-hubungan yang mempengaruhi fenomena.

  1. Emansipatori

Menciptakan kesempatan dan kemauan untuk berinisiatif dalam kegiatan social.


Desain penelitian kualitatif

Penelitian kualitatif menggunakan desain penalitian studi kasus dalam arti penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilh dan ingin dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan fenomena-fenomena lainnya. Penelitian kualitatif menuntut perencanaan yang matang untuk menentukan tempat, partisipan dan memulai pengumpulan data. Rencana ini bersifat emergent atau berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan dalam temuan dilapangan. Penelitian kualitatif melakukan penelitian dalam sekala kecil, kelompok yang memiliki kekhususan keunggulan, inofasi, atau bisa juga bermasalah. Kelompok yang diteliti adalah sekelmpok yang memiiki kelainan atau perbedaan dengan kelompok besarnya.


PENELITIAN KUANTITATIF

Penelitian kuantitatif bermaksud membuat deskripsi objektif tentang fenomena terbatas dan mementukan apakah fenomena dapat dikontrol melalui beberapa interpensi. Kuantitatif bertujuan menjelaskan, meramalkan dan mengontrol fenomena melalui pengumpulan data terfokus dari data numerik. Dari aspek asumsi kuantitatif berasumsi bahwa tujuan dan metode ilmu social adalah sama dengan ilmu fisik/alamiah dengan jalan mencari teori yang di tes atau dikonfirmasikan yang menjelaskan fenomena, deduktif, bebas-nilai (objektif), terfokus dan berorentasi tujuan. Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistic, struktur dan percobaan terkontrol. Ada beberapa metode kuantitaif yang bersifat noneksperimental yaitu: metode deskriptif, survey ekspos fakto, komparatif, korelasional dan penelitian tindakan.

Penelitian kuantitatif mengambil jarak antara peneliti dengan objek yang diteliti sementara penelitin kualitatif menyatu dengan situasi dan fenomena yang diteliti. Penelitian kuantitatif menggunakan instrument-instrumen formal, standar an bersifat mengukur. Penelitia kuantitatif melakuka pengamatan, interview, mencatat hasil pengamatan dan interaksi bersama partisipan. Peran peneliti bervariasi mulai dari yang tradisional hubungan yang netral dengan responden sampai dengan partisipasi aktif sesuai dengan pendekataan yang digunakan. Peneliti menekan pentingnuya pengumpulan data menggunakan orang yang terampil dan telah disiapkan secara sempurna, dari pada menggunakan instrument tunggal.

Penelitian kuantitatif memandang peneliti lepas dari situasi yang diteliti. Penelitian kuantitatif juga bertolak dari pandangan filsafat yang berbeda tentang kenyataan, memiliki asumsi dan pendekataan yang berbeda pula dalam mengkaji kenyataan. Penelitian kuantitatif menekankan kaidah-kaidah penelitian eksperimental, walaupun untuk penelitian yang non eksperimental kaidah-kaidah tersebut mendapatkan beberapa penyesuaian.


Metode-metode yang digunakan dalam penelitian kuantitatif

  • Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variable-variabel bebas, tapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.


  • Penelitian Survei

Survey digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topic atau isu-isu tertentu ada tiga karakteristik survey: 1) informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti: kemampuan, sikap, kepercayaan, penegtahuan dari populasi. 2) informasi dkukumplkan melalui pengajuan (umumnya tertulis walaupaun bisa juga lisan) dari suatu populasi, 3) informasi diperoleh dari sampel, bukan populasi.

Tujuan utama dari survey adalah mengetahui gambaran umum karakteristik dari popuolasi. Pada dasrnya yang ingin dicari peneliti adalah bagaimana anggota dari suatu populasi tersebar dalam satu atau lebih variable. (seperti usia, agama, etnis, jenis kelamin)


  • Penelitian ekspos fakto

Penelitian ekspos fakto meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi bperlakuan (dirancang) oleh peneliti. Penelitian hubungan sebab-0akibat dilakukan terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi.

Pendekatan penelitian kuantitatif

  • Menekankan hipotesis jadi yang dirumuskan sebelumnya.

  • Menekankan definisi operasional.

  • Data diubah menjadi skor numeric.

  • Menekankan pengukuran dan penyempurnaan keajegan skor yang diperoleh dari instrument.

  • Pengukuran validitas melalui rangkaian perhitungan statistic.

  • Menekankan teknik acak untuk mendapatkan sample representative.

  • Menekankan prosedur penelitian yang baku.

  • Menekankan rangkuman statistic dalam hasil penelitian.





















PENGUKURAN DALAM PENELITIAN


Teknik lain yang biasa digunakan dalam penelitian adalah teknik pengukuran. Teknik ini berbeda dengan teknik pengumpulan data, teknik pengukuran bersifat mengukur karena menggunakan instrument standart atau telah distandardisasikan, dan menghasilkan data hasil pengukuran yang bebrentuk angka-angka. Secara garis lebih rinci perbedaan antara instrument pengukuran data (nontest) dengan instrument pengukuran (test) dapat dilkihat pada table berikut:

INSTRUMEN TES (Bersifat mengukur)

  1. bersifat mengukur

  2. ada hasil pengukuran berbentuk data angka ordinal, interval atau rasio

  3. perlu standardisasi instrument (pengujian validitas empiris, reliabilitas, analisis butir soal)digunakan dalam penelitian kuantitatif: eksperimental, korelasional, komparartrif


INSTRUMEN NON TES (bersifat menghimpun)

        1. bersifat menghimpun

        2. ada hasil penghimpunan berupa data naratif atau data angka nominal

        3. tidak perlu standarisasi instrument, cukup dengan validitas isi dan konstruk

digunakan dalam oenelitian kualitatif, kuantitatif: deskriptif, survey, expost, facto, penelitian tindakan


Instrument yang bersifat mengukur secara umum dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu: tes dan skala.


TES

Tes umumnya bersifat mengukur, walaupun beberapa bentuk tes psikologis terutama tes kepribadian banyak yang bersifat deskriptif, tetapi deskripsinya mengarah kepada karakteristik atau kualifikasi tertentu sehingga mirip dengan interpretasi dari hasil pengukuran. Tes yang digunakan dalam pendidikan biasa dibedakan antara tes hasil belajar (achievement tests) dan tes psikologis (psychological test).


TES HASIL BALAJAR

Tes hasil belajar disebut juga tes prestasi belajar, mengukur waktunya dibedakan dalam rentang: satu pertemuan (tes akhir pertemuan), satu pokok bahasn (tes akhir pokok bahasan), satu minggu (tes mingguan), setengah catur wulan /semester (tes tengah cawu/semesteran), stu jenjang (tes atau ujian akhir pendidikan). Tes hasil belajar juga dibedakan menurut materi yang diukur, sesuai dengan nama-nama mata pelajaran atau bidang studi yang dipelajari, seperti tes matematika, kimia, biologi, bahasa, sejarah, geografi, dll

Menurut tujuannya atau fungsi tes hasil belajar ini juga dibedakan atas:

  • Tes diagnostic ditujukan untukl memberikan perbaikan-perbaikan

  • Tes poenempatan mengukur penguasaan atau keunggulan siswa sesuai dengan tingkat pengausaan atau keunggulan siswa

  • Tes formatif digunakan dalam penguasaan target materi (digunakan untuk perbaikan program atau proses pembelajaran)

  • Tes sumatif ditujukan mengukur penguasaan siswa pada akhir periode pendidikan, akhir cawu, semester atau tahun, dan digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar siswa dalam periode waktu tersebut.


TES PSIKOLOGIS

Tes psikologis digunakan untuk mengukur atau mengetahui kecakapan potensial dan karakteristik pribadi dari para siswa. Individu termasuk para siswa dan mahasiswa memiliki kecakapan (ability). Kecakapan ini dibadakan antara kecakapan potensial atau kapasitas (capacity) dan kecakapan nyata (achivement).


SKALA

Skala merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat mengukur, karena diperoleh hasil ukuryang berbentuk angka-angka. Skala berbeda dengan tes, kalu tes ada jawaban salah satu benar, sedang skala tidak ada jawaban salah-benar, tetapi tetapi jawaban atau respon responden terletak dalan satu rentang (skala). Titik pada rentang yang dipilih menunjukkan posisi responden. Ada beberapa macam skala, yitu skala: deskriptif, garis, pilihan wajib, pembandingan pasangan dan daftar cek.

Tidak ada komentar: